Survei Membuktikan, Sekolah Di Tanah Laut Familiar dengan Pembelajaran Online
Keterangan Gambar : Dalam rangka memantau kegiatan BDR yang dilakukan oleh siswa dan guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut ( Disdikbud Tala) melakukan survei online kepada Sekolah tingkat SD dan SMP sederajat se Kabupaten Tala. Pengumpulan data dilakukan sejak Senin 3 Mei 2020 s/d Jum'at 8 Mei 2020.

Survei Membuktikan, Sekolah Di Tanah Laut Familiar dengan Pembelajaran Online

Menghindari penyebaran Covid-19, Dunia pendidikan di Kabupaten Tanah Laut telah melaksanakan himbauan BDR atau Belajar Dari Rumah sesuai Surat Edaran Bupati Tanah Laut H. Sukamta, sejak 26 Maret 2020.

Dalam rangka memantau kegiatan BDR yang dilakukan oleh siswa dan guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut ( Disdikbud Tala) melakukan survei online kepada Sekolah tingkat SD dan SMP sederajat se Kabupaten Tala. Pengumpulan data dilakukan sejak Senin 3 Mei 2020 s/d Jum'at 8 Mei 2020.

Survei membuktikan dalam Kegiatan BDR ada sekolah yang menerapkan cara belajar offline yaitu memberi tugas untuk dikerjakan siswa di rumah dan ada yang online langsung memberikan tugas di aplikasi online seperti whatsapp, google form, google classroom, Edmondo, Nick Run, Youtube, TVRI dll.

Diketahui Tanah Laut memiliki 242 SD (Negeri dan Swasta) dan 56 SMP (Negeri dan Swasta). Dari 184 data kuesioner SD yang diterima, SD yang menerapkan pembelajaran offline ada 75 SD (40,8%) dan pembelajaran online ada 109 SD (59,2%).

Sedangkan dari 56 data kuesioner SMP yang masuk, tercatat ada 5 sekolah (8,9%) yang menerapkan tugas offline dan ada 51 sekolah (91,1%) yang menerapkan tugas online.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Bina Diknas, Maslani, pada Jum'at (08/05) ketika dikonfirmasi menjelaskan banyaknya sekolah yang menerapkan pembelajaran online membuktikan bahwa guru di sekolah sudah banyak yang familiar dengan TI (Teknologi Informatika).

"Berarti teknologi pembelajaran berbasis internet/online sudah menjadi alternatif pembelajaran di sekolah dan guru di Tala. Sudah banyak mengenal dan familiar dengan TI (Teknologi Informatika). Mungkin jika tidak ada musibah pandemi Covid-19, guru tidak terlalu intensif dan kreatif melakukan pembelajaran berbasis internet tersebut" ujar Maslani.

Hal yang menjadi catatan disebut Maslani adalah teknis dan sumber daya. Pada teknis yaitu keadaan jaringan internet yang masih labil dan kuota internet yang cepat habis.

Kedepan, Maslani menyebutkan Disdikbud Tala sudah memiliki rencana untuk penilaian berbasis IT seperti ulangan harian menggunakan HP Tablet atau komputer melalui aplikasi lokal (tanpa kuota), namun dana telah dipotong (di nol kan) untuk tahun 2020 karena refocusing dana untuk penanganan Covid-19. Ia berharap 2021 kondisi pandemi bisa membaik sehingga kegiatan dapat dilaksanakan kembali.

Dalam kondisi yang serba tidak pasti itu, Maslani juga berharap pihak sekolah dapat mempersiapkan skenario anggaran untuk tetap meningkatkan keterampilan IT guru.

"Kami mengharapkan agar pihak sekolah (Kepsek) menyiapkan anggaran melalui dana BOS guna membantu guru melaksanakan pembelajaran daring/online apabila kondisi wabah ini berlanjut hingga akhir tahun 2020 ini atau semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Lalu, jika kondisi normal kembali, maka guru dengan dukungan sekolah masih dapat melaksanakan pembelajaran daring/online jika diperlukan. Dengan demikian, guru yang sudah 'terbiasa' melaksanakan pembelajaran daring masih dapat berinovasi dan berkreasi agar pembelajaran itu semakin baik, bermakna, dan bermutu sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 atau era revolusi industri 4.0" tutupnya.(Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya