Jangan Kucilkan ODP dan Keluarganya Jika Hasil Rapid Test Positif
Beberapa waktu yang lalu Warga Tanah Laut sempat digegerkan dengan kabar bahwa salah satu aset daerah yaitu Balai Diklat Hutan Kota Pelaihari dijadikan sebagai lokasi karantina Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan hasil Rapid Test Positif. Beberapa warga khususnya di sekitaran hutan kota, cukup kaget dan merasa tidak aman dengan adanya lokasi karantina ODP di sekitar hunian mereka.
Hal ini disampaikan oleh Ketua RT. 26 Kelurahan Angsau Pelaihari, Armansyah. Ia mengaku awalnya banyak mendapatkan keluhan dari warga. Berbekal beberapa aduan dari warganya ia pun berinisiatif mengunjungi lokasi karantina yang masuk di kawasan RT 26. Usai melakukan pertemuan dan berdiskusi langsung, Armansyah pun mendapatkan penjelasan bahwa kondisi memang sangat aman.
"Mereka jawab posko ini aman-aman saja, dan tidak akan mempengaruhi kepada warga di lingkungan tersebut" ujarnya
Ia pun segera meneruskan penjelasan tersebut kepada warganya baik melalui pesan di media sosial maupun secara langsung kepada masyarakat dan tokoh-tokoh setempat.
"Kita jelaskan, itu masih ODP jadi belum tentu positif (Covid-19) karena masih dalam tahap pemeriksaan, menurut tim insyaallah tidak apa-apa, artinya tidak berpengaruh dengan lingkungan warga di sini" ujarnya
"Kami mendukung pemerintah daerah atas pelaksanaannya Posko Satgas Covid-19 ini (di Balai Diklat), mudah mudahan wabah seperti ini bisa berlalu dan kami disini berdoa untuk seluruh petugas semoga bisa mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wa ta'ala" tambahnya
Di tempat berbeda, Antonius Jaka selaku Juru Bicara Satuan Petugas Covid-19 Tala pada Senin (13/04), mengakui saat ini masih ada masyarakat yang kebingungan dengan istilah ODP dengan Rapid Test Positif. Ia turut menjelaskan bahwa Rapid Test positif bukan berarti positif Virus Corona. Untuk mengetahui positif tidaknya, harus dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu.
"Harapannya dengan adanya Rapid Test meskipun hasilnya positif atau reaktif, jangan takut dulu, karena rapid test yang positif ini harus diikuti uji laboratorium dengan pengambilan swab-nya, baik usapan di hidung maupun di tenggorokan"
Ia turut menghimbau kepada masyarakat agar bisa menjaga hubungan yang baik dengan keluarga ODP.
"Sebenarnya jangan dihindari. Kita menjaga jarak, tetapi tidak mengucilkan keluarga yang hasil rapid testnya positif. Di daerah lain ada yang keluarganya dikucilkan. Tidak boleh begitu" pesannya.(Diskominfo Tala)