Mentan Tinjau Program Cetak Sawah Rakyat di Tanah Laut Dorong Swasembada Pangan
Bati-Bati - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Desa Bati-Bati, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Selasa (31/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan program strategis Cetak Sawah Rakyat (CSR), yang digagas untuk mengatasi alih fungsi lahan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dalam kegiatan tersebut, Mentan didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel, unsur Forkopimda Kalsel, Pj Bupati Tala yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Forkopimda Tala, serta sejumlah pimpinan instansi terkait lainnya.
Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan harapannya agar program CSR di Kalsel mampu memberikan dampak signifikan bagi kemandirian pangan.
"Kita menargetkan cetak sawah ini dapat menghasilkan setidaknya dua hingga tiga kali panen dalam satu tahun. Potensi alam yang subur dan air yang melimpah diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mempercepat terwujudnya swasembada pangan," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa program CSR merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan lahan-lahan potensial di berbagai daerah. Di Kalsel program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong produktivitas pertanian, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani setempat.
"Dengan cetak sawah seluas 75 ribu hektare, optimasi lahan (oplah) 80 ribu hektare, eksisting 300 ribu hektare, dan oplah terdahulu 41 ribu hektare, produksi dua kali setahun dari lahan ini diharapkan mencapai 5 juta ton gabah. Ini bisa menyelesaikan kebutuhan impor beras Indonesia yang saat ini berada di angka 3 juta ton," jelasnya.
Selain meninjau, Mentan juga berdiskusi dengan brigade swasembada pangan untuk mendengarkan masukan, tantangan, serta inovasi yang diterapkan oleh petani lokal dalam mendukung keberhasilan program tersebut. Menurut Mentan, diskusi ini penting untuk menyelaraskan langkah pemerintah pusat dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. (Diskominfo Tala).